Ray Everette tentang SPAM
Tanggal 28 Maret lalu, Ray Everette-Church, salah satu anggota Tim Pengembangan AGLOCO mengupas soal spam dan juga kebijakan anti-spam AGLOCO. Tulisan aslinya (berbahasa Inggris) bisa Anda akses di sini. Berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia:
Saya diminta untuk menulis posting blog yang berkaitan dengan tugas saya di Agloco. Karena kami merupakan tim kecil saat ini, maka banyak diantara anggota tim yang menangani bebrapa tugas, dan salah satu tugas saya adalah menangani masalah spam.
Seperti di komunitas lainnya, AGLOCO memiliki aturan yang bertujuan menjaga komunitas global ini agar menjadi tempat yang nyaman dan produktif. Siapa pun pasti mengetahui bahwa salah satu cara membesarkan komunitas ini adalah mendorong para anggota untuk mengajak keluarga, teman dan sahabat untuk mendaftar.
Karena kami memberikan insentif dalam proses perekrutan, tidak heran jika ada orang yang menganggap bahwa mereka bisa mengambil jalan pintas dan bermain curang untuk mendapatkan lebih banyak insentif. Salah satu caranya adalah dengan memanipulasi sistem referral kami menjadi "spam", yang secara umum kami artikan sebagai mengirimkan pesan tak diundang kepada orang yang tidak dikenalnya.
Spam selalu menjadi masalah dalam komunitas online mana pun, bahkan di masa-masa awal munculnya internet. Saya pertamakali berurusan dengan masalah yang ditimbulkan spam ketika saya menjadi konsultan di tahun 1994 untuk sebuah komunitas online bernama American Online yang meskipun kecil namun tumbuh pesat.
Saat itu rasanya kami seperti sedang membuka lahan baru dan menghadapi masalah baru hampir setiap hari. Namun lewat riset kecil waktu itu saya jadi tahu bahwa di tahun 94 pun soal spam ini sudah lama menjadi masalah. Yang mengejutkan, saya menemukan dokumen rujukan yang ditulis oleh Jon Postel, salah satu dari orang yang turut mengembangkan Internet, berjudul "On the Junk Mail Problem". Dokumen itu ditulis bulan Nopember 1975!
Perlu saya jelaskan bahwa secara teknis, tulisan Postel tidak membahas tentang "spam" seperti yang kita kenal sekarang, melainkan lebih mengenai data-data tak diinginkan yang bertebaran di dunia maya, ketika perusahaan dan universitas yang "online" masih sangat sedikit. Namun demikian hal itu menunjukkan bahwa pada waktu itu pun orang sudah peduli akan efek negatif dari serbuan data-data tak diundang tersebut.
Kembali ke masa kini, AGLOCO pun harus menangani masalah yang kadang-kadang muncul dari anggota komunitas yang tidak mau mematuhi aturan dan mengira bahwa mereka bisa maju melalui jalan pintas yang curang.
AGLOCO menangani isu-isu seperti ini lewat beberapa cara. Pertama, kami memiliki kebijakan anti-spam yang ketat yang disepakati oleh setiap anggota sebagai bagian dari peraturan keanggotaan yang ditandatangani pada saat mendaftar. Kebijakan ini memperingatkan para anggota bahwa kami tidak mentolerir praktik-praktik menyimpang dalam mempromosikan AGLOCO.
Selain email yang merupakan bentuk spam yang paling umum, kami juga melihat spam pada message board dan blog, instan message, dan bahkan dalam bentuk entri yang tak sesuai di Wikipedia! Cakupan kebijakan anti-spam kami sangat luas sehingga bisa mencakup berbagai penyalahgunaan, bahkan yang belum pernah kami alami.
Kedua, kami memiliki alamat email - abuse@agloco.com - untuk melaporkan berbagai keluhan tentang spam. Kami mendorong para anggota AGLOCO, dan anggota masyarakat pada umumnya, untuk mengirimkan contoh-contoh spam yang mereka terima kepada kami. (Jika Anda mengirimkan contoh spam, tolong sertakan juga header email tersebut;karena ini penting bagi penyelidikan agar kami bisa melacak pengirim email tersebut.)
Meski kami tidak bisa menanggapi setiap keluhan secara pribadi, kami pasti memeriksanya dan jika kami melihat ada pelanggaran terhadap kebijakan anti-spam, kami melakukan penyelidikan atas masalah itu, dan jika perlu, menindaknya sesuai dengan kebijakan kami.
Meski saya tidak akan membahas secara khusus tentang cara kami menyelidiki dan menerapkan kebijakan kami (saya tidak ingin para spammer jadi tahu cara menghindari teknik kami), perlu saya katakan bahwa sejauh ini kami baru menghentikan keanggotaan beberapa orang saja. Kami juga mengirimkan beberapa peringatan kepada anggota yang perilakunya mengarah pada tingkat di mana kami harus memberikan hukuman berupa penghentian keanggotaan.
Mudah-mudahan tidak ada yang salah paham: Kebijakan anti-spam kami ini ketat dan kami bisa menjatuhkan sanksi atas penyimpangan. Dan sari perspektif pemberlakuan aturan, integritas komunitas kami menuntut agar kami tidak mentolerir penyimpangan. Meski demikian, kami juga berupaya memaklumi pada tingkat tertentu dalam memberlakukan aturan tersebut.
Kami menyadari bahwa tidak setiap orang memahami cara bersikap dalam komunitas internet dan orang yang bermaksud baik pun kadang-kadang melanggar batasan ini. Akibatnya, kami menghabiskan lebih banyak waktu untuk memberikan pemahaman kepada anggota mengenai praktik-praktik promosi yang bertanggung jawab ketimbang menjatuhkan sanksi.
Saya merasa bahagia mengatakan bahwa saya sangat terbantu oleh para anggota AGLOCO yang telah mampu mengembangkan komunitas tanpa menggunakan taktik spam. Ini merupakan indikasi bahwa para anggota bukan saja hebat-hebat, tetapi juga serius dalam mematuhi kebijakan anti-spam kami.
Karena saya sudah lama terlibat dalam soal anti spam, saya berkonsultasi dengan sejumlah teman di bidang tersebut pada saat merancang AGLOCO. Sebagian kecil merasa skeptis dan meramalkan bahwa AGLOCO akan dibanjiri maslah spam dan penyalahgunaan.
Saya sangat bangga untuk mengatakan bahwa prediksi tersebut ternyata sangat tidak akurat. Kami memiliki komunitas yang kuat, penuh semangat dan terus tumbuh, dengan tingkat spam yang sangat kecil. Kami akan terus menjaga kewaspadaan dan bertindak tegas terhadap penyimpangan. Dengan bantuan Anda, AGLOCO akan tetap menjaga agar tingkat spam tetap kecil, sekaligus tetap melanjutkan tingkat pertumbuhan saat ini.
Ray Everett-Church
Tim pengembangan AGLOCO
Tanggal 28 Maret lalu, Ray Everette-Church, salah satu anggota Tim Pengembangan AGLOCO mengupas soal spam dan juga kebijakan anti-spam AGLOCO. Tulisan aslinya (berbahasa Inggris) bisa Anda akses di sini. Berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia:
Saya diminta untuk menulis posting blog yang berkaitan dengan tugas saya di Agloco. Karena kami merupakan tim kecil saat ini, maka banyak diantara anggota tim yang menangani bebrapa tugas, dan salah satu tugas saya adalah menangani masalah spam.
Seperti di komunitas lainnya, AGLOCO memiliki aturan yang bertujuan menjaga komunitas global ini agar menjadi tempat yang nyaman dan produktif. Siapa pun pasti mengetahui bahwa salah satu cara membesarkan komunitas ini adalah mendorong para anggota untuk mengajak keluarga, teman dan sahabat untuk mendaftar.
Karena kami memberikan insentif dalam proses perekrutan, tidak heran jika ada orang yang menganggap bahwa mereka bisa mengambil jalan pintas dan bermain curang untuk mendapatkan lebih banyak insentif. Salah satu caranya adalah dengan memanipulasi sistem referral kami menjadi "spam", yang secara umum kami artikan sebagai mengirimkan pesan tak diundang kepada orang yang tidak dikenalnya.
Spam selalu menjadi masalah dalam komunitas online mana pun, bahkan di masa-masa awal munculnya internet. Saya pertamakali berurusan dengan masalah yang ditimbulkan spam ketika saya menjadi konsultan di tahun 1994 untuk sebuah komunitas online bernama American Online yang meskipun kecil namun tumbuh pesat.
Saat itu rasanya kami seperti sedang membuka lahan baru dan menghadapi masalah baru hampir setiap hari. Namun lewat riset kecil waktu itu saya jadi tahu bahwa di tahun 94 pun soal spam ini sudah lama menjadi masalah. Yang mengejutkan, saya menemukan dokumen rujukan yang ditulis oleh Jon Postel, salah satu dari orang yang turut mengembangkan Internet, berjudul "On the Junk Mail Problem". Dokumen itu ditulis bulan Nopember 1975!
Perlu saya jelaskan bahwa secara teknis, tulisan Postel tidak membahas tentang "spam" seperti yang kita kenal sekarang, melainkan lebih mengenai data-data tak diinginkan yang bertebaran di dunia maya, ketika perusahaan dan universitas yang "online" masih sangat sedikit. Namun demikian hal itu menunjukkan bahwa pada waktu itu pun orang sudah peduli akan efek negatif dari serbuan data-data tak diundang tersebut.
Kembali ke masa kini, AGLOCO pun harus menangani masalah yang kadang-kadang muncul dari anggota komunitas yang tidak mau mematuhi aturan dan mengira bahwa mereka bisa maju melalui jalan pintas yang curang.
AGLOCO menangani isu-isu seperti ini lewat beberapa cara. Pertama, kami memiliki kebijakan anti-spam yang ketat yang disepakati oleh setiap anggota sebagai bagian dari peraturan keanggotaan yang ditandatangani pada saat mendaftar. Kebijakan ini memperingatkan para anggota bahwa kami tidak mentolerir praktik-praktik menyimpang dalam mempromosikan AGLOCO.
Selain email yang merupakan bentuk spam yang paling umum, kami juga melihat spam pada message board dan blog, instan message, dan bahkan dalam bentuk entri yang tak sesuai di Wikipedia! Cakupan kebijakan anti-spam kami sangat luas sehingga bisa mencakup berbagai penyalahgunaan, bahkan yang belum pernah kami alami.
Kedua, kami memiliki alamat email - abuse@agloco.com - untuk melaporkan berbagai keluhan tentang spam. Kami mendorong para anggota AGLOCO, dan anggota masyarakat pada umumnya, untuk mengirimkan contoh-contoh spam yang mereka terima kepada kami. (Jika Anda mengirimkan contoh spam, tolong sertakan juga header email tersebut;karena ini penting bagi penyelidikan agar kami bisa melacak pengirim email tersebut.)
Meski kami tidak bisa menanggapi setiap keluhan secara pribadi, kami pasti memeriksanya dan jika kami melihat ada pelanggaran terhadap kebijakan anti-spam, kami melakukan penyelidikan atas masalah itu, dan jika perlu, menindaknya sesuai dengan kebijakan kami.
Meski saya tidak akan membahas secara khusus tentang cara kami menyelidiki dan menerapkan kebijakan kami (saya tidak ingin para spammer jadi tahu cara menghindari teknik kami), perlu saya katakan bahwa sejauh ini kami baru menghentikan keanggotaan beberapa orang saja. Kami juga mengirimkan beberapa peringatan kepada anggota yang perilakunya mengarah pada tingkat di mana kami harus memberikan hukuman berupa penghentian keanggotaan.
Mudah-mudahan tidak ada yang salah paham: Kebijakan anti-spam kami ini ketat dan kami bisa menjatuhkan sanksi atas penyimpangan. Dan sari perspektif pemberlakuan aturan, integritas komunitas kami menuntut agar kami tidak mentolerir penyimpangan. Meski demikian, kami juga berupaya memaklumi pada tingkat tertentu dalam memberlakukan aturan tersebut.
Kami menyadari bahwa tidak setiap orang memahami cara bersikap dalam komunitas internet dan orang yang bermaksud baik pun kadang-kadang melanggar batasan ini. Akibatnya, kami menghabiskan lebih banyak waktu untuk memberikan pemahaman kepada anggota mengenai praktik-praktik promosi yang bertanggung jawab ketimbang menjatuhkan sanksi.
Saya merasa bahagia mengatakan bahwa saya sangat terbantu oleh para anggota AGLOCO yang telah mampu mengembangkan komunitas tanpa menggunakan taktik spam. Ini merupakan indikasi bahwa para anggota bukan saja hebat-hebat, tetapi juga serius dalam mematuhi kebijakan anti-spam kami.
Karena saya sudah lama terlibat dalam soal anti spam, saya berkonsultasi dengan sejumlah teman di bidang tersebut pada saat merancang AGLOCO. Sebagian kecil merasa skeptis dan meramalkan bahwa AGLOCO akan dibanjiri maslah spam dan penyalahgunaan.
Saya sangat bangga untuk mengatakan bahwa prediksi tersebut ternyata sangat tidak akurat. Kami memiliki komunitas yang kuat, penuh semangat dan terus tumbuh, dengan tingkat spam yang sangat kecil. Kami akan terus menjaga kewaspadaan dan bertindak tegas terhadap penyimpangan. Dengan bantuan Anda, AGLOCO akan tetap menjaga agar tingkat spam tetap kecil, sekaligus tetap melanjutkan tingkat pertumbuhan saat ini.
Ray Everett-Church
Tim pengembangan AGLOCO
No comments:
Post a Comment