Maraknya aksi demonstrasi menolak UU Anti Pornografi yang marak beberapa waktu silam di Manado, membuat atlet anggar nasional Paulanny Ratu (32) ikut angkat bicara. Bahkan, beberapa bulan lalu, masa sampai melakukan long march ke kantor Gubernur Sulawesi Utara.
“Saya bisa mengerti mereka menolak undang-undang yang telah disahkan DPR tersebut. Ini kan menyangkut hak asasi manusia, tidak bisa dilarang begitu saja,” ujar wanita yang baisa tampil di nomor floret tersebut.
Ibu Florent Lenzun (3), buah hati bersama suaminya yang juga pelatih anggar nasional, Handry Lenzun, itu pun mulai menarik efek undang-undang controversial itu ke jalur olahraga.
“Bagaimana nanti dengan atlet senam yang seksi atau pebola voli pantai yang mengenakan kostum mini? Apa mereka harus ditangkap dan dijatuhi hukuman?” Tanya Lanny, yang sejak SEA Games 1993 telah menyumbangkan tiga medali emas, lima perak, dan sekeping perunggu.
Wanita kelahiran 19 Februari itu pun menyetujui usulan dilakukan judicial review atas undang-undang tersebut.
“Saya bisa mengerti mereka menolak undang-undang yang telah disahkan DPR tersebut. Ini kan menyangkut hak asasi manusia, tidak bisa dilarang begitu saja,” ujar wanita yang baisa tampil di nomor floret tersebut.
Ibu Florent Lenzun (3), buah hati bersama suaminya yang juga pelatih anggar nasional, Handry Lenzun, itu pun mulai menarik efek undang-undang controversial itu ke jalur olahraga.
“Bagaimana nanti dengan atlet senam yang seksi atau pebola voli pantai yang mengenakan kostum mini? Apa mereka harus ditangkap dan dijatuhi hukuman?” Tanya Lanny, yang sejak SEA Games 1993 telah menyumbangkan tiga medali emas, lima perak, dan sekeping perunggu.
Wanita kelahiran 19 Februari itu pun menyetujui usulan dilakukan judicial review atas undang-undang tersebut.
No comments:
Post a Comment