Namun, diluar dugaan, banyaknya denda yang harus dibayar kepada PSSI pada setengah musim kompetisi membuat manajemen Arema menata kembali anggarannya. Menurut Ketua Harian Yayasan Arema, Satriya Budi Wibawa, ada pengeluaran diluar budget yang membengkak. Ini yang membuat anggaran putaran kedua harus sedikit ditekan.
Pengeluaran diluar anggaran yang dimaksud itu adalah banyaknya denda yang harus dibayar ke Komdis PSSI. Misalnya denda akibat terkena kartu kuning sebesar Rp. 1 juta/kartu. Bahkan Komdis selalu menambahi hukuman denda itu jika klub menerima lebih dari tiga kartu dalam satu partai.
Hal ini masih ditambah dana anggaran tambahan akibat molor dan penundaan jadwal. Secara otomatis ini berpengaruh pada anggaran putaran kedua. Bahkan, untuk dua pertandingan usiran sebagai imbas dari hukuman insiden Stadion Kanjuruhan, manajemen Singo Edan rela kehilangan mendapatkan sekitar Rp.600 juta. Hal ini menyangkut hilangnya pemasukkan dari tiket penonton dan pengeluaran operasional tambahan baik klub maupun panpel.
No comments:
Post a Comment